Dari Popok Hingga Kain Kafan*  

Posted by koelit ketjil in ,



Tidak hanya karena detik ini,
Paduan nafas, akselerasi pacuan jantung
Memompa darah pada rongga arteri
Kemudian realita memahat dan memberi warna

Tapi tetap tekadku
Dari popok hingga kain kafan....

Aku harus tetap berjuang
Aku harus tetap berpikir
Aku harus tetap hidup

Menjadikan raga balutan tanah ini
Terlepas dari segala bentuk penindasan
Bahkan dari balik topeng cinta sekalipun!

Dari popok hingga kain kafan....
Kedamaian harus tetap menang

- satu pojok jogja, Kajor 18/01/04 -


*(meminjam kalimat yang ditulis Pram dalam “Jejak Langkah”)
(foto perform Pantomime Iwan Asdrafi)

This entry was posted on Senin, 30 November 2009 at 05.51 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

3 komentar

tes komen

30 November 2009 pukul 07.27

setuju dengan kata katanya......nice poems..mas...suka bukunya dengan Pram mas ya..sm aku juga...

30 November 2009 pukul 09.45

@MRM: mitrakasih... ya Pram adlah Guru yg kitabnya memberikan pelajaran sejarah atas kehidupan manusia, ilmunya tak pernah kering dan selalu sejuk sekaligus membara

1 Desember 2009 pukul 23.07

Posting Komentar